CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Monday, August 18, 2014

HADITH DIRAYAH DAN RIWAYAT..

Bismillah walhamdulillah..

Sekadar perkongsian bersama.

HADITH RIWAYAT??

"Hadith riwayat ialah suatu pengetahuan yang disanadkan kpd Nabi Muhammad saw secara khusus smada perkataan, perbuatan, taqrir, sifat dan tingkah laku."

HADITH DIRAYAH??

"Suatu pengetahuan untuk mengetahui sanad atau matan samada diterima atau ditolak yang berhubung kait dengannya"

Friday, August 15, 2014

salahkah aku menzalimi diriku?

Bismillahirrahmanirrahim....

Salahkah aku menzalimi dirku sendiri? kenapa saya tulis tajuk m,ecamtu? Jawapannya orang yang tak pergi sekolah pun boleh jawab..Memang SALAH!!!..Baiklah,pasti ramai yang tertanya2 apa pointnya yang sebenar.

APAKAH ITU ZALIM?
Mengikut bahasa skemanya ialah  meletakkan sesuatu yang bukan pada tempatnya... Fitrah manusia ni bersih, jika buat dosa, maka dia meletakkan diri dia pada tempat yang salah.

Khamis yang lalu,usrah saya ada buat pertemuan mingguan seperti biasa.Nak katanya tajuk yang dibahaskan salah satunya adalah bab zalim.Antara perkara yang still terngiang2 adalah mak liqo saya cakap bahawa jika kita buat dosa atau satu kesalhan itu sedang kita tahu bahawa itu suatu larangan,maka kita dianggap sebagaia seorang penzalim kpd diri sendiri.

Bagi sesiapa yang mungkin ada masalah hati,dia akan menggap bab ini x ada kena mengena dengan dirinya sebab merasakn dia tidak pernah buat dosa.Maslah tu sebenarnya.Orang yang ada prangsangka macam itu yang bermaslah sebanarnya.

Mari sama2 kita muhasabah diri,meletakkan diri kita di tempat paling bawah.Apakah amalan harian ku ini dapat membawa aku menuju syurgaNya? Apakah amalan ku ini diterima oleh Allah ataupun sebaliknya? Apakah aku buat sesuatu itu kerana ingin mendapat keredhaanNya atau pujian manusia semata2? Pernahkah persoaln2 sebegi lancar di mulut kita?Atau tidak pernah bermain di fikiran kita.

Seorang muslim itu,hariannya dipenuhi dengan penyesalan dosa dan muhasbah diri dengan memperbaiki diri.Melihatkan suasana di luar yang mungkin mempengaruhi diri kita yang lemah ,itu sangat berbahya dan diperlukan penolong di sisi.Benar bukan, kita mudah terpengaruh dengan hal2 di sekeliling? Itu antara perkara yang paling saya takut.

Mak liqo saya pesan ^_^ ..itulah Allah suruh kita banyakkan baca " Subhanaka inni kuntu minzzholimin"...Bila kita nak jadi seorang yang lebih baik,jangan setakat di mulut itu yang pertama.Yang kedua,jangan setakat melakukan satu benda hingga ke akhirnya.Tambah lagi dan tambah.Jangan putus asa.Seterusnya,jika nak buat suatu kebajikan itu,jangan tangguh2,Terus bangun dan buat sambil tersenyum.Itu akan menghdirkan hati dan dmai dalam hati.

Kemudian,jangan sesekali kita rasa kita yang paling pandai.Biarlah orang nak cakap kita apa sekalipun termasuk mghina kita dgn kegagalan kita.Mereka tak layak untuk menilai siapa kita.Termasuk mengetahui samada kegagalann itu yg menemani kita hingga akirnya.Jangan hiasi kita dengan pakaian yang megah ataupun cantik tapi hiasi diri dengan ilmu dan akhlak yang baik.

Jangan pernah jemu untuk mengkaji dan bertanya kerana itu yang mengajar kita untuk langkah seterusnya.'pengalaman itu mendewasakan'..Banyak pengalaman yang diukir,banyak lagi ilmu yang kita akan pelajari.

Biar kita ada seorang kawan daripada seribu kawan tapi menjauhkan kita daripada syurga.Biar kita dimarahi senantiasa drpd menipu untuk mengelak suatu perkara.

Baiklah,mnta maaf sgala bahasa yang diguna mungkin ada yang tak kena.Jika penulisan saya kurang memuaskan dan tersilap lgkah,mohon bantuan..boleh bincang bersma di Wardatulzikr@gmail.com atau FB:Awatif bintu yusoff..syukran jazilan...^_^..senyum..wallahualam..akhir kalam dgn aslmkm wbt..



Monday, August 4, 2014

‘SIXTH SENSE’ ANUGERAH ATAU MUSIBAH?


Sudah sering kita mendengar, melihat, bahkan mungkin kita sendiri yang mengalami bahwa dalam diri kita memiliki indera ke enam. Indera ke enam? Sebagian orang percaya bahwa ‘Indera ke Enam’ adalah anugerah yang telah diberikan Tuhan. Biasanya indera ke enam itu bisa terlihat dari mulai kita masih anak-anak, meski tanda-tanda itu tidak selalu harus melihat hal-hal gaib, atau melihat hal hal yang menakutkan. Indera ke enam atau sixth sense bisa berupa peka nya perasaan terhadap sesuatu yang sudah terjadi yang dialami orang lain, ataupun yang belum terjadi dan cenderung akan terjadi.
Sixth sense bisa juga peka terhadap mimpi, tapi kebanyakan jarang menyadari dan menganggap mimpi itu hanya bunga tidur. Jika kita telaah lebih dalam, selalu ada arti dibalik tabir mimpi, walaupun pada dasarnya tidak semua mimpi bisa diartikan, dan tidak semua orang memiliki kepekaan melalui mimpi. Hal ini bisa kita lihat ketika negeri yang didiami Nabi Yusuf a.s dilanda kekeringan yang sebelumnya ditafsirkan melalui mimpi.
Selain itu indera ke enam bisa juga hanya peka terhadap bahasa tubuh dan lebih cenderung dapat membaca pikiran atau hati orang yang sedang ada dihadapannya. Membaca melalui gerak bibir, mata, cara berjalan, cara berfikir. Dalam ilmu Psikologi hal seperti ini sering disebut ‘Biopsikologi atau Psikobiologi. Sixth sense yang seperti ini bisa datang dengan sendirinya, tetapi juga bisa dipelajari. Semakin sering kita berinteraksi dengan banyak orang dengan berbagai tingkah laku dan karakter, semakin mudah kita mengembangkan naluri kepekaan kita terhadap karakter seseorang.
Biasanya sixth sense ada pada diri kita karena datang dengan sendirinya,  faktor keturunan, ada juga yang memang dengan sengaja mempelajari. Indera ke enam yang datang secara alami cenderung menggunakan mata hati dan fikirannya, melalui telepati melihat hal-hal yang  tidak nampak dihadapan kita. Melihat dengan menggunakan indera ke enam sama seperti kita melihat kejadian kehidupan dalam dunia nyata, hanya dengan wujud yang berbeda.
Jadi jika kita bijaksana memanfaatkan ‘kelebihan kita’ untuk tujuan baik, tidak digunakan untuk hal-hal negatif, indera ke enam atau sixth sense bukanlah musibah yang harus dihilangkan, tetapi sebagai kelebihan yang patut disyukuri sebagai sarana kita untuk lebih waspada dan mengetahui bahwa di dunia ini kita tidak sendiri, ada yang lain yang juga hidup berdampingan dengan kita. Bukankah dalam Al Qur’an juga disebutkan bahwa sebelum manusia Allah telah menciptakan makhluk lain.
Memiliki indera ke enam bukan sesuatu yang harus disesali ataupun di banggakan. Karena Allah tidak semata-mata memberikan kelebihan kepada kita jika tidak ada tujuannya. Jika kita memang memiliki indera ke enam atau sixth sense,  mengartikannya tidak lebih dari anugerah kita untuk bisa membawa kebaikan kepada orang-orang  disekeliling kita, membawa manfaat dan menjadikan orang-orang yang berinteraksi dengan kita untuk mengagumi  kebesaran Allah, meyakini bahwa tiada hal yang mustahil bagi Allah. (Yukawira)